Telkom Migrasi Jaringan Serat Optik di Kawasan Industri Semarang

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melakukan modernisasi jaringan dan infrastruktur di Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS). Langkah ini merupakan bagian dari Program Migrasi Infrastruktur dan Services (PROMIS) di Kawasan Bisnis dan Industri di seluruh Indonesia.

Dalam siaran rilis kepada tim Tekno Liputan6.com, Sabtu (20/2/2016), modernisasi ini dalam bentuk penggelaran teknologi Fibre to The High End Market untuk memberikan layanan TIK terbaik kepada masyarakat, khususnya kepada pelanggan enterprise dan business service.
"Ini menjadi komitmen kami untuk memberikan new experience kepada pelanggan, khususnya pelanggan di Kawasan Industri Terboyo ini," ujar Abdus Somad Arif, Direktur Network & IT Solution Telkom di Semarang, Jumat (19/2/2016) kemarin.

(ka-ki) Direktur Network & IT Solution Telkom, Abdus Somad dan EVP Telkom Regional 4, Rosyidul Umam memotong kabel terminal Box di PT EBAKO Nusantara, salah satu customer di Kawasan Industri Terboyo, tanda migrasi layanan dari kabel tembaga ke fiber optik

Abdus berujar Telkom harus melakukan modernisasi infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan berakhirnya masa pakai perangkat (obselete) dan perkembangan teknologi terkini. Adapun, kata Abdus, modernisasi jaringan ini sudah dilakukan sejak 2011 dan diestimasi rampung pada 2021 mendatang.

Artinya, seluruh jaringan Telkom untuk enterprise dan business sudah terkover teknologi Fibre to The High End Market dengan optimalisasi Multi Dwelling Unit (MDU/Pusat Terminasi Layanan Broadband) pada 2021. Dengan begitu, anak usaha BUMN ini dapat memberikan New Customer Experience melalui Layanan Triple Play. 

Menurutnya, apabila Telkom tak melakukan modernisasi jaringan, akses kecepatan yang didapat pelanggan maksimal hanya 4 Mbps. Sementara, serat optik mampu menghasilkan bandwith hingga 100 Mbps.

Di samping itu, modernisasi jaringan merupakan salah satu langkah Telkom untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok Indonesia sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi berbasis digital.

Sekadar diketahui, Kawasan Industri Terboyo Semarang berlokasi di Kecamatan Genuk. Kawasan ini dibangun pada area seluas 300 hektar dan dikelola oleh PT Merdeka Wirastama.

Pendiri Tokobagus Kini Hijrah ke Jualo dot com

Salah satu pendiri portal online berbasis e-Classifieds dan marketplace Tokobagus (sekarang OLX Indonesia), Remco Lupker, hijrah ke portal Jualo dot com.

Dalam siaran rilis yang diterima oleh tim Tekno Liputan6.com, Sabtu (20/2/2016), Jualo.com merekrut Lupkrer usai mengantongi pendanaan Seri A dari NSI Ventures dan Alpha JWC Ventures.

"Kami mencari seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mendorong Jualo.com ke kursi depan pasar online untuk barang-barang bekas. Remco adalah pelopor di bidang ini, dia adalah pilihan paling tepat," ucap ChaimFetter, pendiri sekaligus CEOJualo dot com.

(ki-ka) Remco Lupker pendiri Toko Bagus (sekarang OLX Indonesia) bersama Chaim Fetter, pendiri sekaligus CEO Jualo.com.

Sekadar informasi, Remco Lupker mendirikan Tokobagus.com bersama dengan Arnold Sebastian Egg (sekarang CTO Lippo Group) pada 2007 silam. Saat itu, hanya ada 5 pemain e-Commerce di pasar C2C. Pada 2012, Remco hengkang dari perusahaan tersebut.

Lupker kemudian membawa pengalamannya selama 20 tahun di bisnis online, terutama situs e-Classifieds dan e-Commerce, untuk membesarkan Jualo dan menjadikannya sebagai pemimpin pasar e-Classifieds.  

Ia memutuskan bergabung dengan Jualo karena meyakini Jualo menawarkan produk yang kuat dan inovatif, serta didukung tim yang solid dan mandiri.

"Setelah melihat Jualo lebih cermat, kami menemukan beberapa aspek yang dapat dikembangkan lebih jauh lagi, khususnya dalam teknologi dan marketing," ujar Lupker.

Jualo sendiri didirikan oleh Chaim Fetter dan temannya. Jualo adalah percampuran antara situs e-Classifieds dan marketplace, yang berfokus pada barang bekas.